Siang itu, Jumat (22/8), matahari bersinar garang sekali. Karena berada di dataran tinggi, rasa-rasanya panasnya lebih terasa membakar kulit kepala. Kalau sudah begini, senjata andalan adalah topi dan kacamata hitam. Yang modelnya trendi malah lebih menguntungkan untuk menebar pesona. Mumpung bertemu dengan sesama turis dari seluruh dunia. Tentu penampilan mesti dipersiapkan. Apalagi yang didatangi adalah tempat sangat istimewa. Sebuah peninggalan sejarah yang tak luruh dimakan waktu. Yaitu Tembok Besar, Tembok Raksasa, atau Tembok Panjang
“Akhirnya sampai juga,” kata seorang teman yang serombongan dengan saya. Sambil bercanda, kami berebut memegang bagian tembok yang menjulang tinggi tersebut. “Ini bukti kalau kita sudah menginjakkan kaki di salah satu situs Keajaiban Dunia,” tambahnya.
Meski panas, angin yang melewati kami sangat menyejukkan. Sehingga membantu saya untuk kembali mendapatkan tenaga saat menanjak. Angin segar ini berasal dari wilayah pegunungan yang dilintasi Tembok Besar. Untungnya, supir bus kami yang baik hati sengaja menurunkan penumpangnya di pintu masuk yang ada di wilayah cukup tinggi. Jadi pendakian ekstra berat tidak wajib hukumnya. Lokasi Badaling Section ini memang paling dibanjiri turis. Karena juga banyak terdapat stand dan toko yang menjual souvenir. Makanya manusia kelihatan menyemut di sekitar Badaling.
Mungkin karena Olimpiade Beijing 2008 sedang berlangsung, Tembok Besar sangat padat wisatawan. Dari tempat saya berdiri, bisa terlihat semacam “kemacetan” pendakian menuju titik-titik tembok yang lebih tinggi.
Sambil mendaki sesekali saya berfoto. Yang pasti membuat foto saya berbeda adalah, latar belakangnya. Bukan cuma tembok yang tak putus-putus hingga tampak seperti naga tidur di daratan Cina ini, tapi juga slogan besar Beijing 2008, One World One Dream yang disertai logo Olimpiadenya. Tak heran turis yang kerap berpapasan banyak yang mengenakan seragam tim olah raga dan t-shirt beridentitas negara masing-masing. Yang mencolok mata, adalah aksesoris merah supporter Rusia.
Tembok Besar
Musim panas di Badaling terbilang terik. Mulai bulan Juli sampai dengan Agustus musim hujan akan mulai datang. Kabarnya di musim hujan, setelah reda, kabut dan awan seperti menyatu bersama menutupi permukaan gunubg. Dengan perpaduan ini, Tembok Besar jadi keliahatan seperti mengambang di langit seperti naga terbang raksasa yang menawan.
Tembok raksasa ini adalah bangunan terpanjang yang pernah dibuat sepanjang sejarah manusia. Bayangkan saja, Panjangnya adalah 6.400 kilometer (dari kawasan
Dan memang benar, dari menara pengintai yang lebih tinggi kita bisa melihat ke bawah lebih jelas. Apalagi kalau bersedia melewati curamnya tanjakan Tembok
Bagi wisatawan yang ingin berwisata dengan aktivitas fisik, demi pengalaman menyeluruh, bisa mengunjungi Tembok Besar melalui Simatai. Jaraknya sekitar 110 km sebelah north-east
Sementara yang sudah puas menanjak sebagian lokasi sambil menyaksikan keindahan alam dan berfoto, seperti saya, bisa kembali lagi ke pintu masuk (bagian tiket). Di sini banyak toko dan café untuk beristirahat sambil cuci mata mencari pernak pernik terkait Tembok
Syifa Amori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar