Rabu, 24 September 2008

Budi Darma


Kode buku : B01BDAR01

Judul : Laki-laki Lain dalam Secarik Surat

Pengarang : Budi Darma

Penerbit : Bentang Pustaka

Halaman : 270

Harga took : Rp. 43,000 ( diskon 15.00 % ) : : Rp. 36,550 : :

Kategori : -

Buku ini merupakan perwujudan dari obsesi kepengarangan Budi Darma. Di dalamnya akan ditemukan kisah-kisah tentang manusia lengkap dengan konflik mereka saat berinteraksi dengan dunia di sekelilingnya maupun dengan dirinya sendiri.

Tokoh-tokoh Budi Darma dalam buku ini adalah manusia yang ganjil, terkadang keji, dan cenderung asosial. Namun, di sisi lain, mereka juga bisa menjadi begitu naif, baik hati, dan jujur. Dengan gaya bertuturnya yang lembut, tapi penuh kejutan, Budi Darma akan membawa kita ke dalam permenungan mendalam tentang manusia dan kemanusiaan.

Endorse kover depan:

"Budi Darma bukan saja piawai mengupas teori tetapi juga lincah mengocok kata-kata."

Kompas, 18 Februari 2008

TENTANG PENULIS
Budi Darma saat ini menjadi Professor Emiritus di Universitas Negeri Surabaya, tempatnya pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Bahasa Inggris, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, serta Rektor. Budi Darma merupakan pelopor penulisan prosa modern di Indonesia. Menulis cerpen, novel, esai, dan berbagai tulisan akademik. Karya-karyanya antara lain Olenka (novel) dan Orang-Orang Bloomington (kumpulan cerpen). Penghargaan yang pernah diterima antara lain Hadiah Sastra Dewan Kesenian Jakarta (1984), SEA-Write Award (1984), Anugerah Seni Pemerintah Republik Indonesia (1993), dan Satya Lencana Kebudayaan Presiden Republik Indonesia (2003).

"Budi Darma dikenal piawai menjungkirbalikkan tokoh-tokohnya
Tulisan Budi Darma selalu bermain-main dengan pisau bermata dua

"Budi Darma bukan saja piawai mengupas teori tetapi juga lincah mengocok kata-kata."
Kompas, 18 Februari 2008

"Tokoh-tokoh fiksinya berhasil mewakili kepiawaian pengarang ...."
Sjifa Amori, dalam Jurnal Nasional 10 Feb 2008

"Gaya kepenulisan Budi Darma itu manifestasi dari pencapaian? intelektualisme."
Beni Setia, dalam Padang Ekspres 15 Juni 2008

"Bukan tubuh daging tokoh yang penting, tetapi wataklah yang lebih utama."
Agus Noor, dalam Kompas 24 September 2006

Tidak ada komentar: